hminews.com – Habib Bahar bin Smith ditetapkan sebagai tersangka atas ujaran kebencian oleh Polda Jawa Barat dan menjalani pemeriksaan sekitar 11 jam, sejak Senin, 3 Januarai 2022.
Polda Jawa Barat menahan Habib Bahar atas dugaan ujaran kebencian yang dianggap memprofokatif keadaan. Penahan ini dimaksudkan untuk pemeriksaaan kasus lebih jauh, dan meminta pertangguangjawaban Habib Bahar atas perbuatannya.
Polda Jawa Barat langsung menahan Habib Bahar di ruang sel hingga proses penyidikan P21 untuk selanjutnya diproses di pengadilan.
Kasus penahan Habib Bahar menyita perhatian publik, salah satunya adalah Ketua Umum PB HMI MPO Affandi Ismail yang turut mengomentari kasus penahanan Habib Bahar oleh Polda Jawa Barat.
Ketua Umum PB HMI MPO Affandi Ismail turut menyoroti soal proses penegenakan hukum yang dianggap sesuai selera penguasa.
BACA JUGA: Gus Yahya dan Polemik HMI Connection
Menurutnya, kebebasan berpendapat tidak boleh dibungkam, hanya karena tidak sesuai selera penguasa.
“Katanya kebebasan berpendapat tapi jika bertentangan dengan selera penguasa maka hukum dijadikan sebagai alat penggebuk dan pembungkam,” kata Affandi pada Selasa, 4 Januari 2022.
Selain itu, Affandi juga menilai keadaan demokrasi saat ini sangat memprihatinkan.
Menurutnya, semua warga negara sama dihadapan hukum, tidak boleh tebang pilih dalam pegenakan hukum.
“Tapi faktanya, masih banyak para buzzer istana yang masih bebas berkeliaran, menista agama dan menebar kebencian kepada sesama rakyat Indonesia. Sedangkan disisi lain ada yang buru-buru ditahan dengan alasan menyebarkan hoax, kebencian dan lain-lain,” kata Affandi.
Affandi juga mempertanyakan proses penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok yang dianggap pro Pemerintah yang selama ini banyak pihak yang telah melaporkan, tetapi tidak ada tindaklanjut
“Apa bedanya Abu Janda dan Habib Bahar Bin Smith dihadapan Hukum? Benar-benar tidak adil!” sesal Affandi.
Ketua Umum PB HMI MPO ini meminta aparat penegak hukum harus bersikap adil terhadap semua lapisan tanpa pandang bulu.
“Polri harus adil, sebab kalau kalian tidak adil maka Tuhan akan mengadili kalian, karena Tuhan bukan orang, maka pasti Dia akan mengadili kalian seadil-adilnya, kalau tidak di dunia tunggu di akhirat,” tutupnya.