hminews.com – Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Mentri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Mentri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono kali ini mengunjungi Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara guna memastikan fasilitas ke 2 daerah ini dan kesiapan sebagai daerah yang ikut memperkuat Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasioanal (LIN), pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Kedatangan Menkomarves luhut Binsar Pandjaitan, Menhub dan Mentri Perikanan dan Kelautan di Kota Tual untuk meresmikan ekspor perdana produk perikanan di Kota Tual ke Hongkong.
BACA JUGA: Resmikan Integrasi Transportasi Jabodetabek, Anies: Hari Ini Sungguh Bersejarah
Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya pada acara louncing dan persemian ekspor perdana produk perikanan di PT. Samudera Indo Sejahtera (SIS) kota tual, Luhut melihat bahwa posisi Kota Tual sangat strategis dalam pengembangan sektor perikanan. Dalam sambutannya, Luhut juga berterimakasih kepada Tomi Winata dan grupnya yang telah berinvestasi di kota tual.
“Saya pikir kota tual ini punya posisi yang sangat strategis, saya juga berterimaksih kepada tomi winata dan grupnya yang telah berinvestasi di kota tual,”ucap Luhut.
Luhut juga menyinggung soal Tomi Winata yang sudah belasan tahun berinvestiasi di Kota Tual, tetapi proses ekspor selama ini tidak dilakukan. Olehnya dalam pesannya bahwa ada beberapa hambatan yang membuat ekspor tidak jalan selama ini, saatnya kita mulai melakukan ekspor perikanan di Kota Tual.
“Saya tahu beliau sudah berinvestasi disini dan belasan tahun, tapi karena satu dan lain hal membuat aktivitas ekspor tidak jalan, tapi sekarang kita mau bikin jalan,”katanya.
Selain itu, luhut juga meminta agar aktivitas ekspor di Kota Tual agar mempekerjakan orang daerah sendiri, khususnya pekerja di kapal.
“Saya juga minta supaya pekerja di kapal secara bertahap harus menggunakan orang daerah sendiri,”tutur Luhut.
Dalam kesempatan yang sama kepala Kantor Bea Cukai Kota Tual Hari Setiayadi mengatakan bahwa barang yang akan diekspor perdana ada 2 jenis yaitu Teripang Kering dan Kepiting Bakau hidup.
“Barang yang akan diekspor ada 2 jenis, yaitu Teripang Kering dengan berat 110 Kilogram dan Kepiting Bakau hidup dengan berat 149 kilogram,”ujar Hari.