hminews.com – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Affandi Ismail, mengatakan bahwa lonjakan Covid-19 di Indonesia terjadi karena pendistribusian kebijakan dari pusat tersendat sehingga pemerintah daerah kebingungan.
Menurut Affandi, dalam kepemimpinan Jokowi, terutama dalam penanggulangan Covid-19, tidak ada kebijakan yang mampu terdistribusikan dengan baik sampai ke pemda.
“Ada kebingungan pemerintah pusat dalam menerapkan suatu kebijakan,” ujar Affandi dalam diskusi bertajuk Jokowi, Antara Tiga Periode atau Mundur! pada Rabu, 14 Juli 2021.
Ia berkata, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini sangat mencengangkan dunia. Pasalnya, penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia menjadi yang terbanyak di dunia saat ini.
Berangkat dari sana, Affandi mempertanyakan parameter yang bisa menyebut Jokowi telah berhasil menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
BACA JUGA : Muasal Kalender Hijriyah
Ia pun mempertanyakan penggunaan anggaran sebesar Rp700 triliun yang telah dikucurkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Padahal anggaran tidak sedikit. Setahu saya kurang lebih Rp700 triliun. Apakah anggaran itu sudah mampu dimanfaatkan sebaik mungkin?
Kalau sudah dimanfaatkan sebaik mungkin, kenapa justru penambahan kasus semakin banyak dan mengancam?” tanya Affandi.
Ia kemudian berkata, “Ini realitas sangat mencengangkan.”
Affandi menambahkan, fenomena kemunculan dokter Lois Owien saat ini merupakan gambaran kebingungan masyarakat terhadap serangkaian kebijakan yang diterapkan pemerintah.
“Bukan berarti rakyat tidak percaya pada Covid-19,” kata dia.