HMINEWS.Com – Memperingati Hari Tani Nasional ke-53, mahasiswa di Makassar berunjukrasa menuntut agar pemerintah berpihak kepada nasib petani.
Aksi berlangsung di sejumlah titik, di antaranya di fly over tengah kota, di Kantor DPRD Sulawesi Selatan dan di Kantor Walikota Makassar. Sejumlah elemen seperti Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Pembebasan KOL-KOT, Gerakan Mahasiswa Pinggiran Aru (GMPA), ‘Komunal’ dan SMPD bergabung membetuk SAMURAI (Solidaritas Aksi Masyarakat untuk Rakyat Indonesia).
Menurut para pengunjukrasa, dari tahun ke tahun gerakan rakyat dalam menentang pemerintah neoliberal semakin dirasakan, namun selama pemerintah neolib masih berkuasa, maka seluruh persoalan bangsa, khususnya persoalan kaum tani, tidak akan teratasi.
Kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat tersebut, menurut mereka, terbukti dengan adanya perjanjian perdagangan Indonesia dengan lembaga-lembaga luar negeri dan undang-undang di berbagai sektor industri dan pertanian yang meminggirkan rakyat dari sumber penghidupan mereka.