Dahlan Iskan Pantas kita jagokan bersama menjadi
Capres 2014. Pasalnya, Dahlan Iskan tergolong orang yang tak pernah
mengambil gaji sebagai Direktur Utama (Dirut) PLN. Alasannya, sumber
penghidupannya sudah cukup dari Jawa Pos.
Dahlan Iskan membuktikan dirinya mampu melakukan pekerjaan rumit dalam
bidang kelistrikan. Kuncinya ialah mengandalkan pengalaman, intuisi,
dan feeling.
Dialah wartawan pertama yang mampu mengendalikan birokrasi PLN
mencapai kemajuan pesat, sehingga mampu memuaskan banyak pelanggan
yang sebelumnya banyak diteror gangguan byar-pet atau pemadaman
listrik.
Masalahnya, banyak orang yang menggantungkan kehidupannya pada energi
listrik. Mulai dari kalangan pengusaha, rumah tangga, hingga
masyarakat awam sangat terpukul ketika terjadi insiden pemadaman
listrik yang berujung pada kerugian para konsumen listrik.
Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-66 yang jatuh pada 27
Oktober 2011 ,seharusnya menjadi momentum bagi kebangkitan pembangunan
dunia kelistrikan nasional.
Semenjak Direktur Utama PT PLN (Persero) dipegang oleh Dahlan Iskan
sejak Desember 2009, BUMN terbesar kedua di negeri ini mengalami
kemajuan luar biasa.
Selama hampir dua tahun PLN dipegang raja koran dari Surabaya,
PLN mengalami kemajuan luar biasa. Padahal selama puluhan tahun, nasib
PLN benar-benar menjadi bahan hujatan dan kritik akibat mengalami
pemadaman (byar-pet) sehingga banyak merugikan pelanggan.
Apalagi, banyak daerah yang belum tersentuh aliran listrik. Daftar
antre calon pelanggan yang menginginkan sambungan listrik baru menjadi
problem berat dalam dunia kelistrikan.
Namun di tangan Dahlan Iskan, kini PLN menuai banyak pujian dan
prestasi. Program sejuta sambungan dalam sehari menjadi gebrakan baru
yang bisa mengatasi permasalahan listrik selama 65 tahun, yang
berhasil dipecahkan hanya dalam hitungan satu tahun kepemimpinannya.
Padahal ketika ia ditunjuk menjadi Direktur Utama PLN, banyak orang
yang meragukan kepemimpinannya. Bahkan ketika dilantik menjadi Dirut
PLN, ratusan pendemo melakukan aksi unjuk rasa menolak pelantikannya
menggantikan Fahmi Mochtar.
Para pendemo itu menilai Dahlan Iskan tidak berpengalaman dan awam di
bidang manajemen kelistrikan. Namun tak disangka, meski latar
belakangnya seorang jurnalis tulen, kemampuan Dahlan Iskan dalam
memanajemeni PLN mencapai banyak prestasi yang sangat menakjubkan.
Ada lima
masalah pelik menelikung kenapa PLN mengalami banyak hambatan dalam
menyediakan energi listrik. Pertama, terbatasnya kemampuan PLN
melayani sambungan baru, sehingga menyebabkan daftar tunggu yang
panjang. Kedua, kurang sehatnya keuangan PLN karena regulasi tarif,
subsidi, dan marjin pendapatan PLN.
Ketiga, tidak seimbangnya pertumbuhan sarana pembangkit transmisi dan
distribusi dengan pertumbuhan konsumen dan penjualan listrik. Keempat,
PLN terjebak biaya tinggi akibat besarnya energi yang dibangkitkan
dengan bahan bakar minyak, yang sebelumnya banyak disubsidi
pemerintah. Kelima, terjadinya kekurangan daya listrik dan pemadaman
bergilir di banyak kota. Berbagai kendala di atas dijawab Dahlan Iskan
dengan solusi cerdik.
Sangat menarik membaca detail berbagai gagasan yang diutarakan dalam
buku berjudul Indonesia Habis Gelap Terbitlah Terang (Kisah Inspiratif
Dahlan Iskan, Gaya Wartawan Mengelola Kelistrikan) karena menyajikan
berbagai komentar-komentar orisinal yang mengkritisi mutu dan gaya
kepemimpinan Dahlan Iskan.
Terdapat 21 tokoh yang menorehkan pendapatnya mengenai gaya
kepemimpinan Dahlan Iskan dalam buku eksklusif ini. Mereka ialah
Ishadi SK, Sofjan Wanandi, Sabam P Siagian, Don Kardono, Iwan Darusman
M, Muhammad Reza, Murtaqi Syamsuddin, Alvin Edison Woisiri, dll.
Menurut pendapat Sofjan Wanandi, yang dibutuhkan bangsa ini adalah
orang yang bisa memanage, berani melakukan terobosan, dan bertanggung
jawab. Dahlah Iskan adalah orang bertipe demikian. Dia tidak punya
gelar doktor atau profesor, tapi cepat belajar.
Mulai tanggal 20 Oktober 2011 kemarin, Dahlan Iskan resmi diplot
menjadi Menteri BUMN, yang membawahi tak kurang 141 perusahaan negara,
di mana 18 di antaranya kini tengah terancam kolaps (merugi) sehingga
merugikan keuangan negara Rp 1,29 triliun. Apakah Dahlan Iskan akan
berhasil menjadi sang arsitektur Kementerian BUMN, sebagaimana ia
sukses mempiloti PLN selama hampir 2 tahun yang sudah berlalu? Kita
nantikan saja kiprahnya lebih lanjut. Kalau tidak keburu tua, ialah
sang kandidat presiden 2014 nanti. Pantas kita jagokan bersama menjadi
Capres 2014.dody/LI-07
Penulis: Sholihin Hidayat, mantan pimred Jawa Pos, dewan pakar redaksi Lensaindonesia.com
1 Comment
Comments are closed.
Dia tak mungkin mau di calonken Presiden 2014, nanti kalo ada rakyat lewat depanya ditangkep, yg disalahin bukan satpamnya. Kalo mau memperjuangkan jadi capres ya boleh2 saja. Kalo yg nyalonken lebih dari 150jt baru mau kali, itupun orang2 yg nyalonken dia harus berjibaku dgn orang yg cari muka, orang yg nyalonken candidat lain dgn cara maksa, menghasut dst. lha enakan jadi rakyat jelata, bebas bias, kmana aja pergi loh. Sapa yg mau pusing mikirin orang2 politikus rakus, koruptor ndableg. Belum lagi ngadepi gelombang penurunan ekonomi mulai dari amrik, eropa dst. Susah bro cari pahlawan indo jaman skarang. Berbuatlah jgn cuma omong doang. cape deh.