Sejumlah organisasi gerakan mahasiswa mulai menggalang dana bantuan guna meringankan penderitaan korban gempa di Sumatera Barat. Posko-posko peduli gempa pun mulai didirikan.
Seperti yang diketahui, gempa berkekuatan 7,8 skala richter telah mengguncang Sumatera Barat dan meluluhlantahkan rumah-rumah warga dan berbagai fasilitas sarana dan prasarana vital dan umum lainnya.
“Dari pusat kita ditugaskan guna menggalang bantuan baik itu pakaian, makanan dan lain sebagainya, Insya Allah besok kita mulai gerak, bantuan tersebut kemudian akan dikirim ke IMM cabang setempat lalu kemudian disalurkan, ” terang Zam Zam Kabid Hikmah IMM Komisariat Soedirman Purwokerto kepada BanyumasNews.Com Siang (1/10) tadi.
Hal senada juga diungkapkan Erwhin Asrizal Kabid Perguruan Tinggi & Kemasyarakatan HMI (MPO) Cabang Purwokerto. Menurut Erwhin sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sudah sewajarnya bila kita membantu mereka yang tertimpa musibah, untuk itu HMI (MPO) tadi (1/10) telah membuat posko nasional di Sumatera Barat, tepatnya di Pariaman. posko tersebut akan menghimpun dana yang dikumpulkan dari seluruh cabang Se – Indonesia. Sedangkan Amin Ketua Cabang PMII menuturkan bahwa organisasinya, bukan hanya di Purwokerto tapi diseluruh Indonesia telah menggalang dana namun pertanyaan besar menurutnya adalah mengapa dan kenapa musibah terus menghantam Indonesia.
“Kalau cuma galang dana semua cabang PMII sudah bergerak bukan hanya PMII tapi seluruh lapisan masyarakat tapi yang menjadi pertanyaan adalah kenapa musibah selalu datang kepada Indonesia?, ini adalah peringatan Tuhan untuk Indonesia jadi jangan dianggap sepele, semestinya kita peduli bukan hanya ketika bencana namun setiap saat” tutur Amin. (Citra Banch Saldi/Lapmi Purwokerto)
1 Comment
Comments are closed.
Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) secara struktural kelembagaan merespon dan mengadvokasi hal ikwal yang terjadi ditengah-tengah masyarakat baik yang bersifat positif maupun negatif sebagai wujud dari kepekaan sosial dan kepedulian sosial, agar supaya dapat terciptanya social disorder. Nuansa seperti yang telah tejadi di Propinsi Sumatra Barat beberapa hari kemarin yang mana insiden ini terjadi karena faktor gempa bumi dan akhirnya menjatuhkan sekitar 1000 lebih korban jiwa serta berbagai kekayaan atau harapan hidup masyarakat SUMBAR punah ditelan gempa. Realitas seperti demikian memberikan ruang dan cobaan pada kita manusia yang notabenenya sebagai makhluk sosial untuk mengambil peran masing-masing dalam memberikan sumbangsi baik pemikiran, maupun melibatkan fisik pada kita semua, insiden ini secara serentak menggugah kesadaran serta solidaritas seluruh komponen masyarakat indonesia untuk membantu dalam penyelesaian atau minimalnya mengurangi penderitaan yang dialami oleh saudara-saudari yang ada di SUMBAR saat ini. Sikap HMI MPO sebagai organisasi yang care terhadap dinamika masyarakat tetap mengambil bagian dalam membantu saudara-saudari kita yang ada di SUMBAR, kali ini dengan metode dan pendekatan ikut serta dalam penggalangan dana yang secara hirarkis organisasi di instruksi oleh pimpinan tertinggi HMI MPO dalam hal ini Pengurus Besar (PB HMI MPO) yang bermarkas di Jakarta Selatan, dan dengan cara melakukan sholat ghoib, sebagaimana langkah ini dilakukan oleh Pengurus HMI MPO Cabang Manado, Propinsi Sulawesi Utara yang akhirnya mendapat hasil sekitar Rp 18.000.000,- lebih dan di distribusi secra langsung ke tempat dimana gempa terjadi yakni di SUMBAR yang wakili oleh PB HMI MPO. HMI Cabang Manado dengan ini mengucapkan terimah kasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen masyarakat SULUT yang telah memberikan bantuan, partisipasi, dan atensinya untuk terselesainya masalah dan beban yang dialami saudara-saudari yang ada di SUMBAR. Untuk pemerintah Indonesia dalan hal ini SBY-Budiyono seharusnya benar-benar melihat hal demikian sebagai beban dan tanggungjawab Negara yang harus secepatnya diselesaikan, dan di proteksi seluruh distribusi bantuan secara langsung pada masyarakat agar bantuan yang diberikan pemerintah benar-benar dirasakan masyarakat yang berhak menerimanya.